Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Fraud: Persepsi Karyawan Di Group Usaha HG
Abstract
Fraud (Kecurangan) merupakan suatu permasalahan yang tiada akhir dalam dunia usaha, banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk mengetahui perihal fraud. Penelitian ini juga untuk meneliti faktor-faktor sebagai variable-variabel bebas yang mempengaruhi terjadinya fraud. Faktor yang digunakan adalah faktor yang ada pada triangle theory yang sudah umum, tetapi untuk elemen-elemen setiap faktor berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan pada suatu group usaha yang memiliki wilayah kerja berjauhan secara geograpi, dan sampel yang dipilih juga tersebar disetiap wilayah kerja group usaha tersebut. Metoda penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pada penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor yang diuji tidak semuanya signifikan dalam mempengaruhi karyawan melakukan fraud. Temuan yang menarik adalah adanya pengaruh negatif dari variable “Justifikasi” terhadap penyebab terjaidnya fraud selain tidak signifikannya variable “Peluang” dalam mempengaruhi terjadinya fraud. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontriusi bagi manajemen dalam merancang model pengawasan di perusahaan yang operasionalnya tidak berada pada satu lokasi. Implikasi dari penelitian ini kepada organisasi adalah bahwa terdapat faktor lain diluar ketiga faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya fraud.
Downloads
References
[2] Zulaikha dan Paulus Th. B. Hadiprajitno, 2016, Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Procurement Fraud: Sebuah Kajian Dari Perspektif Persepsian Auditor Eksternal, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Volume 13 Nomor 2, Desember 2016.
[3] Donald R. Cressey, 1953, Other People's Money; A Study in The Social Psychology of Embezzlement, Reprint Montclair-N.J.: Patterson Smith, 1973, https://archive.org.
[4] Joseph T. Wells, 2001, Why Employees Commit Fraud: It’s Either Greed or Need, https://www.journalofaccountancy.com/issues/2001/feb/whyemployeescommitfraud
[5] Maria, Halim, Suwardi dan Miharjo, 2019, Eksplorasi Kesempatan Untuk Melakukan Fraud di Pemerintah Daerah, Indonesia, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Vol. 16 No. 1, Juni 2019.
[6] Didi dan Indra C. Kusuma, 2018, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud): Persepsi Pegawai Pemerintahan Daerah Kota Bogor, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 15 No. 1, Juni 2018.
[7] Fitria Febriani dan Dhini Suryandari, 2019, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud): Persepsi Pegawai Pada Dinas Kota Tegal, Jurnal Akuntansi Vol. 9, No.1, 2019.
[8] Association of Certified Fraud Examiners-Indonesia Chapter, 2017, Survai Fraud Indonesia 2016, ACFE Indonesia Chapter.
[9] Barrett. B, 2013, Inside the Mind of The White-Collar Criminal, Accounting Web, dikutip dari http://www.accountingweb.com/article/inside-the-mind-white-collar-criminal.
[10] F. A. Nadia, E. Sukarmanto dan P. Purnamasari, 2018, Pengaruh Pengendalian Internal dan Good Corporate Governance Terhadap Pencegahan Kecurangan, Jurnal Akuntansi Vol. 4, No. 2.
[11] Syamsudin, Imronudin, Utomo, Prakoso, dan Praswati, 2017, Tata Kelola Korporasi Dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017.
[12] Komite Nasional Kebijakan Governance, 2012, Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis Governance, http://www.knkg-indonesia.org/dokumen/Pedoman-Manajemen-Risiko-Berbasis-GCG.pdf
[13] The Institute of Internal Auditors, 2017, International Professional Practices Framework (IPPF)® - 2017 Edition, The Internal Audit Foundation.
[14] Fishbein. M dan Ajzen. I, 1975, Beliefs, Attitude, Intention and Behaviour: An Introduction to Theory and Research, Reading: Addison-Wisley.
[15] Icek Ajzen, 1991, The Theory of Planned Behaviour, Organizational Behaviour and Human Decision Processes Vol.50. p. 179-211. Desember 1991.
[16] The Institute of Internal Auditors, 2013, IIA Position Paper: The Three Lines of Defense In Effective Risk Management and Control, https://global.theiia.org/about/about-internal-auditing/pages/position-papers.Aspx.
[17] John M. Bradley, 2015, Empowering Employees to Prevent Fraud in Non-profit Organizations, Cardozo Public Law, Policy and Ethics Journal Vol. 13, P. 711, 2015
[18] Felix J. Darjoko dan Ertambang Nahartyo, 2017, Efek Tipe Kecurangan Dan Anonimitas Terhadap Keputusan Investigasi Auditor Internal Atas Tuduhan Whistleblowing, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Vol. 14 No. 2, Desember 2017
[19] Kenneth A. Merchat dan Wim A. Van der Stede, 2012, Management Control System: performance measurement, evaluation and incentives, Pearson Education Limited.
[20] Adler Manurung, David Tj, Christian HP dan Martua ET, Metode Riset: Akuntansi, Investasi, Keuangan dan Manajemen, Adler Manurung Press, 2021, p.135.
[21] Ghozali, I., 2016, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[22] P. Wicaksono dan Dekar Urumsah, 2016, Factors Influencing Employees to Commit Fraud in Workplace: Empirical Study in Indonesia Hospitals, Asia Pacific Fraud Journal Vol. 1 No. 1, January-June 2016.
[23] Ertambang Nahartyo dan Haryono, 2018, Magnitude of Corruption, Rationalization, And Intenal Control Quality: An Experimental Study on Subsequent Offense, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Volume 15 Nomor 2, Desember 2018
[24] Glenn. E. Deck, 1985, Controlling Employee Fraud: Strategies For Manager and Auditors, Public Budgeting and Finance Vol 5 (2), June 1985.
[25] Hendro Lukman dan Viviani Harun, 2018, Faktor Yang Mempengaruhi Deteksi Kecurangan Dalam Persepsi Auditor Eksternal Dan Auditor Internal. Jurnal Akuntansi Vol. 22 No. 02, Mei 2018.
[26] Setiawati dan Baningrum, 2018, Deteksi Fraudulent Financial Reporting Menggunakan Analisis Fraud Pentagon: Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listed di BEI Tahun 2014-2016, Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 3 No. 2.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.