Implementasi Sistem Informasi Sebaran Fasilitas Kesehatan Berbasis Geografis di Kota Bandung
Abstract
Fasilitas kesehatan memiliki peran penting dalam menunjang pelayanan bagi masyarakat. Sebagai kota metropolitan, Bandung menghadapi tantangan dalam pemerataan akses kesehatan. Ketimpangan distribusi fasilitas menyulitkan masyarakat di wilayah tertentu, terutama daerah kurang terjangkau. Penelitian ini bertujuan memetakan sebaran fasilitas kesehatan di Kota Bandung, mengidentifikasi daerah dengan keterbatasan akses, serta memberikan rekomendasi strategis untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Pendekatan penelitian melibatkan analisis geografis menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS), pengolahan data sekunder, serta kajian kebijakan pelayanan kesehatan. Data yang dianalisis mencakup jumlah, jenis, dan lokasi fasilitas kesehatan, serta tingkat aksesibilitas berdasarkan jarak dan keterjangkauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan terkonsentrasi di Bandung Tengah dan Utara, yang memiliki infrastruktur lebih baik. Sebaliknya, Bandung Selatan mengalami keterbatasan akses akibat minimnya fasilitas dan jarak yang jauh dari pusat layanan utama. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengembangan fasilitas kesehatan di wilayah selatan, peningkatan infrastruktur pendukung, serta evaluasi berkala untuk pemerataan layanan. Penelitian ini memberikan dasar bagi perencanaan fasilitas kesehatan yang lebih merata di Kota Bandung, sehingga seluruh masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang optimal.
Downloads
References
[2] H. Sudrajat, *Geografi Perkotaan dan Pelayanan Publik*. Jakarta, Indonesia: Gramedia, 2021.
[3] D. Yusran, *Perencanaan Wilayah dan Kota*. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2020.
[4] A. Fitriani, *Kesehatan untuk Semua: Kebijakan dan Implementasi*. Surabaya, Indonesia: Universitas Airlangga Press, 2022.
[5] D. Rahmawati and A. Setiawan, "Analisis Distribusi Fasilitas Kesehatan di Perkotaan," *Jurnal Kesehatan Indonesia*, vol. 15, no. 2, pp. 45–56, 2023.
[6] B. Prasetyo, "Pemetaan Akses Kesehatan di Wilayah Urban," *Geospatial Health Journal*, vol. 10, no. 1, pp. 75–84, 2022.
[7] F. Utami *et al.*, "Ketimpangan Layanan Kesehatan di Kota Bandung," *Journal of Urban Studies*, vol. 8, no. 4, pp. 100–115, 2021.
[8] M. N. Rahman, "Geospatial Analysis of Healthcare Facility Distribution: A Case Study in Urban Areas," International Journal of Geographic Information Science, vol. 34, no. 2, pp. 245-262, 2023.
[9] L. Zhang, Y. Wang, and H. Chen, "Spatial Accessibility of Health Services: A GIS-Based Analysis," Journal of Urban Health, vol. 99, no. 1, pp. 123-137, 2022.
[10] A. K. Gupta and S. Roy, "Mapping Urban Health Infrastructure Using GIS: A Case Study," Health & Place, vol. 78, p. 102676, 2021.
[11] J. P. Oliveira et al., "Artificial Intelligence for Optimizing Healthcare Facility Locations," Computers, Environment and Urban Systems, vol. 85, p. 101564, 2020.
[12] R. S. Martinez and D. Lee, "Big Data and Open Data for Healthcare Facility Mapping," International Journal of Environmental Research and Public Health, vol. 19, no. 4, p. 2156, 2023.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.