RELEVANSI LEARNING AGILITY KARYAWAN DI DUNIA KERJA
: TINJAUAN LITERATUR
Abstract
Dunia kerja yang sangat cepat berubah melahirkan lingkungan kerja yang dinamis. Karyawan tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Tren seperti digitalisasi, kecerdasan buatan, dan model kerja jarak jauh semakin mendominasi, menciptakan tekanan baru bagi karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki relevansi learning agility dalam dunia kerja. Penelitian ini menganalisis relevansi learning agility dengan menggunakan metode Systematic Literature Review. Jumlah artikel yang dianalisis sebanyak 15 artikel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menemukan bahwa learning agility memiliki sejumlah keterkaitan dengan beberapa variable yaitu perilaku inovatif, turnover, kinjerja, self-management, dan motivasi karyawan. Variable-variabel tersebut sangat penting pengaruhnya dalam keberlangsungan karyawan dalam dunia kerja. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa learning agility memiliki relevansi pada dunia kerja masa kini.
Downloads
References
[2] K. P. De Meuse, G. Dai, dan G. S. Hallenbeck, “Learning agility: A construct whose time has come,” Consult. Psychol. J., 2010, doi: 10.1037/a0019988.
[3] M. M. Lombardo dan R. W. Eichinger, “High Potential As High Learners,” vol. 39, no. 4, hal. 321–329, 2000.
[4] H. Snyder, “Literature review as a research methodology: An overview and guidelines,” J. Bus. Res., vol. 104, no. July, hal. 333–339, 2019, doi: 10.1016/j.jbusres.2019.07.039.
[5] Y. Putri dan L. Suharti, “Learning Agility and Innovative Behavior : The Roles of Learnig Goal Orientation and Learning Organization,” Int. J. Econ. Bus. Account. Res., vol. 5, no. 3, hal. 711–722, 2021.
[6] M. Özgenel dan Ş. Yazıcı, “Learning Agility of School Administrators: An Empirical Investigation,” Int. J. Progress. Educ., vol. 17, no. 1, hal. 247–261, 2021, doi: 10.29329/ijpe.2021.329.16.
[7] D. Jatmika dan K. Puspitasari, “Learning Agility Pada Karyawan Generasi Millennial Di Jakarta,” J. Muara Ilmu Sos. Humaniora, dan Seni, vol. 3, no. 1, hal. 187, 2019, doi: 10.24912/jmishumsen.v3i1.3446.
[8] A. Tripathi, R. Srivastava, dan R. Sankaran, “Role of learning agility and learning culture on turnover intention: an empirical study,” Ind. Commer. Train., vol. 52, no. 2, hal. 105–120, 2020, doi: 10.1108/ICT-11-2019-0099.
[9] A. Firdaus dan J. Kuncoro, “Hubungan antara Ketangkasan Belajar ( Learning Agility ) dengan Eksplorasi Karir pada Karyawan Millenial,” Pros. Berk. Psikol., vol. 3, no. November, hal. 268–276, 2021.
[10] S. Ghosh, A. Muduli, dan S. Pingle, “Role of e-learning technology and culture on learning agility: An empirical evidence,” Hum. Syst. Manag., vol. 40, no. 2, hal. 235–248, 2021, doi: 10.3233/HSM-201028.
[11] S. Wahjusaputri dan H. Fadilah, “The Impact of Learning Agility and the Work Environment during Work from Home on Teacher Performance,” AL-ISHLAH J. Pendidik., vol. 14, no. 4, hal. 6695–6702, 2022, doi: 10.35445/alishlah.v14i4.1527.
[12] A. M. Santoso dan Y. Yuzarion, “Analysis of Learning Agility in the Performance of Achievement Teachers in Yogyakarta,” Pedagog. J. Pendidik., vol. 8, no. 1, hal. 77–122, 2021, doi: 10.33650/pjp.v8i1.2126.
[13] R. D. Febriansyah dan N. Saputra, “Mengelaborasi Learning Agility Pada Perusahaan Manufaktur Dan Infrastruktur: Peran Self Management, Authoritative Leadership Style, dan Digital Workplace,” J. Ekon. Manaj. Pariwisata dan Perhotelan, vol. 1, no. 1, hal. 96–105, 2022, [Daring]. Tersedia pada: http://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/jempper/article/view/216
[14] A. Taufik, S. W. L. H. Setyanti, M. Apriyono, dan R. Hidayat, “The Effect of Employee Engagement and Work Motivation on Performance with Learning Agility as an Intervening Variable at PT. Paiton Operation and Maintenance Indonesia,” Budapest Int. Res. Critics Institute-Journal, vol. 5, no. 2, hal. 16697–16712, 2022.
[15] D. Ayu, P. Handayani, dan D. P. Ambara, “Does learning agility depend on age and work experience? The study among preschool teachers during Covid-19 pandemic,” Adv. Soc. Sci. Educ. Humanit. Res., vol. 613, no. ICIRAD, hal. 321–326, 2021.
[16] A. C. Khildani, Suhermin, dan M. Lestariningsih, “Pengaruh Efikasi Diri dan Lokus Kendali terhadap Kinerja Karyawan Melalui Learning Agility,” J. Manaj. dan Keuang., vol. 10, no. 2, hal. 208–228, 2022, doi: 10.33059/jmk.v10i2.4186.
[17] A. A. Riswan, C. Salsabila, D. P. R. Mulya, dan N. Saputra, “Innovative Work Behavior pada Pegawai di DKI Jakarta: Pengaruh Learning Agility, Work Engagement, dan Digital Readiness,” Stud. Ilmu Manaj. dan Organ., vol. 2, no. 2, hal. 151–165, 2021, doi: 10.35912/simo.v2i2.833.
[18] L. Catenacci-Francois, “Learning Agility in Context: Engineers’ Perceptions of Psychologically Safe Climate on Performance,” hal. 75, 2018.
[19] N. Saputra, E. A. Kuncoro, dan S. Sasmoko, “Melacak Pengaruh Budaya Belajar terhadap Ketangkasan Belajar: Peranan Keterlekatan Kerja sebagai Mediator,” Aksara J. Ilmu Pendidik. Nonform., vol. 8, no. 2, hal. 909, 2022, doi: 10.37905/aksara.8.2.909-920.2022.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.